Mahasiswa FAI dan Dosen UM Palembang Gelar Pengabdian Masyarakat di SMKM 1 Palembang: Bahas Pendampingan Karier Berbasis Potensi Diri di Era Disrupsi

 

 

02/10/2025:Para dosen FAI Universitas Muhammadiyah Palembang dan mahasiswa PPL di SMK Muhammadiyah 1 Palembang tampil kompak menggelar pengabdian masyarakat dengan membahas pendampingan karier berbasis potensi diri. Tampak mereka foto bersama di sela acara. Masuknya era Disrupsi yang ditandai  perubahan mendasar yang terjadi secara besar-besaran dengan tujuan untuk mengubah pola hidup yang lama menjadi baru. Ditambah dengan kemunculan teknologi atau inovasi baru yang memungkinkan produk atau layanan lebih efisien atau lebih murah serta adanya inovasi yang  mengubah struktur dan fungsi sebuah bidang.

Kondisi itu menjadi fokus perhatian para dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Palembang (UM Palembang) serta para para mahasiswa yang melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) untuk menggelar Program Pengabdian Masyarakat membahas Pendampingan Karier Berbasis Potensi Diri di Era Disrupsi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 di Jalan Balayudha Palembang, Kamis (2/10/2025). Hadir pada momen yang berlangsung sederhana namun penuh antusias tersebut Kepala SMKM 1 Tuti Sumarni diwakili Wakasek kesiswaaan Adlan Rosyidi, Waka Kurikulum Deni Aprianti, S.Pd, Gr, Waka Ismuba dan  Waka Humas. Dari FAI hadir  Dekan Dr Purmansyah Ariadi, MHum diwakili Wakil Dekan I Dr. Rulitawati, MPdI, Dosen Pembimbing PPL Sri Yanti, SPd MPd, Yuniar Handayani, SH,MH dan Dr. Ahmad Jumhan serta Sarono P Sasmito,SPd Pemimpin Redaksi Tabloid Desa.Com dan Swarnanews.co.id, kesemuanya menjadi nara sumber.

ANTUSIAS: Wakil Dekan I FAI Dr. Rulitawati, MPd.I saat memberikan sambutan sekaligus bertindak sebagai narasumber pada momen tersebut. Sementara foto bawah tampak peserta menyimak dengan antusias. 

Kemudian hadiri juga para guru pamong yakni Kurniawansyah, SPd.I, Gr, Hazmin, M.Pd. Gr, Ela malasita, SPd.I. Gr dan Mira Bella, SPd. Sedangkan para mahasiswa yang terlibat pada kegiatan itu yakni Sakti Satria, Megawati, Eggy Andriani, Hana Chailla, Maulana Ismail, Muhammad Andriansyah, Elen Eka Damayanti serta Agung Firman Dani bertindak sebagai ketua, Anggi Anggraini sekretaris dan  Nanda Utami sebagai Bendahara serta diikuti pula oleh  puluhan siswa kelas 12 SMKM 1 Palembang. Acara dipandu oleh MC Elen Eka Damayanti diawali dengan melafalkan basmallah. Kemudian menyanyikan Lagu Indonesia dan Hymne Muhammadiyah dipimpin Dirigen Hana Chaila. Setelah itu dilanjutkan dengan kultum oleh Ustadz Andreansyah yang menguraikan tentang pentingnya mempelajari ilmu agama dan dan mengajarkannya. Serta memahami alquran sebagai sarana untuk beribadah kepada-Nya.

Anggi Agrraini sebagai ketua panitia pada laporannya yang mengemukakan kegiatan tersebut untuk memenuhi Tri Dharma yakni mengemban misi Pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tema pengabdian kepada masyarakat kali ini yakni pentingnya memberikan pendampingan dengan menggali potensi diri  kepada siswa SMKM 1 di era disrupsi saat ini dan ke depan. Adlan Rosyidi mewakili otoritas SMKM 1 menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh para mahasiswa dan dosen FAI UM Palembang ini. “Di sekolah kita mengenal singkatan BMW maka dengan adanya kegiatan ini relevan bagi siswa siswi kelas 12 yang akan menyelesaikan Pendidikan,” ujar pendidik yang pernah mengenyam pendidikan menengahnya di SMA Unggulan Indralaya Utara Ogan Ilir. BMW yang dimaksud menurunya, bagi tamatan SMKM 1 Palembang pada pilihan Bekerja, atau melanjutkan kuliah dan wirausaha. Jadi dengan adanya pendampingan berdasarkan potensi diri ini diharapkan para tamatan SMK ini dapat menempuh pilihan yang tepat berdasarkan potensi diri masing-masing.

Merespon Adlan,  Wakil Dekan I  Dr.Rulitawati, SAg, MPdI pada sambutannya mengucapkan terimakasih atas kerjasama dengan SMKM 1 yang terjalin selama ini baik berupa pemberian kesempatan dan lokasi bagi para mahasiswa FAI melaksanakan PPL di sekolah ini. Sedangkan tema pengabdian Masyarakat diharapkan relevan dengan apa yang dibutuhkan para siswa siswi SMKM 1 ini. “Para mahasiswa menyatakan lemak (enak) PPL di sini, baik para guru pamong dan siswa-siswi responsive sehingga kondisinya menyenangkan,” ujar doktor asal Pagaralam ini penuh nuansa mendidik. Pendampingan ini dimaksudkan agar para tamatan dapat adaftif terhadap kondisi saat ini. Usai pembukaan dan jeda sejenak menikmati kudapan yang disajikan. Lalu momen dilanjutkan dengan paparan materi sesuai tema. Narasumber pertama Dr Rulitawati MPd menguraikan  pengertian era disrupsi. Kunci keberhasilan menghadapi era disrupsi adaptasi

Doktor alumnus UIN Sultan Thaha Syaifudin ini menambahkan, era disrupsi yang juga dimotori revolusi digital dan era disrupsi teknologi adalah istilah lain dari industri 4.0, karena terjadinya proliferasi komputer dan otomatisasi pencatatan yang terjadi pada semua bidang. Oleh karena itu, dalam menghadapi era disrupsi atau revolusi industri 4.0 dibutuhkan pendidikan yang dapat membentuk generasi muda yang bisa berpikir kreatif, inovatif, dan juga memiliki jiwa kompetitif yang tinggi. Selain itu, saat ini Indonesia juga membutuhkan SDM yang berwawasan luas, unggul, profesional, memiliki pandangan jauh untuk bisa sukses dan jeli terhadap perkembangan dunia, dan juga memiliki sikap yang percaya diri. Usai paparan Rulita dilanjut oleh Sri Yanti yang menyapa para siswa dengan keibuan penuh nada penyemangat. Magister Pendidikan alumni Universitas Negeri Padang ini juga mengajak agar setiap siswa optimis. Karena sejatinya setelah individu memiliki kelebihan masing-masing yang harus digali dan dikembangkan untuk menghadapi masa depan.

Melengkapi materi ini juga tampil Yuniar SH MH yang mengajak para siswa untuk menempuh cita-cita dengan tetap mempertimbangkan saran orangtua. Sebab sedikit banyak orangtua memahami potensi dan karakter anak-anaknya. Lebih penting dari semuanya setiap seyogyanya berbakti dan memohon doa dari orangtuanya akan perjalanan karier dan pekerjaan bisa selaras dengan yang diharapkan. Seminar itu menjadi tambah menarik Ketika Dr. Ahmad Jumhan tampil. Dengan vocal yang berat mirip Raja Dangdut Rhoma Irama dia menyapa peserta. Intinya untuk dapat menggapai sukses baik karier maupun pekerjaan setiap siswa siswi dalam menempuh Pendidikan harus lillahi ta’ala yakni untuk menggapai keredhoan Allah.

Di samping itu sebaiknya kita memiliki idola, misalnya saya memiliki idola Rhoma Irama dan Zainuddin MZ. Mereka bukan ASN, bukan pengusaha dan lain-lain tapi lebih terkenal dibandingkan presiden. Usai itu Sarono P Sasmito yang juga diminta untuk menjadi motivator bagi para siswa mengemukakan, secara realita saat ini memang kita dihadapkan pada Tingginya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ini seharusnya menjadi otokritik dan cambuk agar  lulusan SMK terus meningkatkan  kompetensi diri. Ketidakkompetenan ini merujuk pada kurikulum yang masih kurang berhasil dalam menghasilkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Era disrupsi tenaga kerja juga menjadi tantangan bagi SMK di samping masalah-masalah lainnya dan berkaitan erat dengan Revolusi Industri 4.0. Menghadapi tantangan ini para alumni SMK harus memiliki strategi dan keunggulan pribadi  menghadapi era disrupsi tenaga kerja dunia usaha dan dunia industri. Dengan kompetensi yang mumpuni itu akan  membantu lulusan SMK diterima bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri ataupun berwirausaha Ketika melihat potensi yang bisa dijadikan ladang bisnis.

YEL-YEL SEMANGAT: Para dosen, narasumber, guru pamong dan lainnya tampak semangat berpose dengan posisi tangan siap melesat.

Usai paparan nara sumber, Agung Firman Dani yang bertindak sebagai moderator membuka sesi diskusi interaktif.  Muncul tiga orang penanggap yakni Denis, Despina dan Iqbal Nugraha. Mereka menanyakan kiat menggali potensi diri, bagaimana agar bisa membangun mindset atau tidak galau menghadapi kondisi saat ini. Serta adakah pendampingan khusus bagi tamatan SMK sehingga mereka yang berkarier dan bekerja akan sukses. Semua pertanyaan siswa dijawab dengan uraian yang jelas oleh Rulitawati, Sri Yanti, Sarono P Sasmito, Yuniar dan Jumhan. Maulana Ismail termasuk salah seorang mahasiswa PPL yang juga memberikan kiat-kiat menghadapi dunia kerja. Acara seminar berlangsung semarak dan dinamis. Para siswa menyatakan sangat termotivasi oleh materi yang diberikan oleh para narasumber dan bertekad untuk sukses baik bekerja, melanjutkan kuliah ataupun berwirausaha.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *